Senin 20 Jun 2016 12:24 WIB

Bank Sulselbar Kaji Pembentukan Bank Sulawesi Syariah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Bank Sulselbar
Foto: antara
Bank Sulselbar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Selatan dan Barat (Bank Sulselbar) mengkaji serius rencana pembentukan Bank Sulawesi Syariah. Bank ini diharapkan bisa terbentuk dalam tiga tahun ke depan.

Direktur Utama Bank Sumselbar A Muhammad Rahmat menjelaskan, pihaknya tengah mengkaji rencana pembentukan Bank Sulawesi Syariah. Rencana ini sudah dibicarakan dengan konsultan independen dan rencananya akan mulai dijadikan salah satu agenda RUPS Bank Sulselbar mendatang. Bank Sulselbar juga akan memaparkan rencana strategis ini kepada OJK pada Agustus nanti.

Rahmat mengaku sudah menyampaikan pula ide ini ke Gubernur Sulawesi Selatan. Ada forum gubernur se Sulawesi dan tiap tahun gubernur-gubernur anggota forum bergantian menjadi ketua sehingga pembicaraan antar gubernur diharapkan lebih mudah.

Di tahap awal, kemungkinan Bank Sulawesi Syariah akan dibentuk oleh Bank Sulselbar dan Bank Sulawesi Tenggara lebih dulu untuk kemudian dikembangkan ke BPD Sulawesi lain serta pemerintah kota dan kabupaten. Dalam tiga tahun ke depan, Bank Sulawesi Syariah diharapkan sudah bisa dibentuk.

BPD Sulawesi lain dilibatkan agar pembentukan Bank Sulaweis Syariah tidak banyak menyedot modal untuk infrastruktur dan operasional tapi untuk modal bisnis sehingga lebih efisien. Selain itu, Sulawesi juga mempunyai banyak organisasi Islam daerah yang bisa bersatu dalam lembaga keuangan syariah daerah.

''Konsultan kami melihat ini langkah unik, menggabungkan potensi BPD dan lembaga islami,'' kata Rahmat usai publik ekspose penerbitan obligasi dan sukuk Bank Sulselbar di Jakarta, pekan lalu.

Di antara BPD se-Sulawesi, hanya Bank Sulselbar yang mempunyai unit syariah. Bank Sulselbar juga melihat potensi bank ini bagus karena pertumbuhan ekonomi Sulawesi rata-rata di atas tujuh persen.

Modal awal Bank Sulawesi Syariah akan mengikuti ketentuan minimal Rp 500 miliar. Modal ini akan dialokasikn dari internal Bank Sulselbar dan pemintah provinsi lain bisa menambah.

Modal inti Bank Sulselbar saat ini mencapai Rp 1,9 triliun. Diakui rahmat, jika Bank Sulselbar menyuntik modal Rp 500 miliar ke Bank Sulawesi Syariah, maka modal inti pasti berkurang.

''Memang seperti itu konsekuensinya. Karena itu modal kami harus tetap kuat. CAR Bank Sulselbar saat ini 29 persen, ada kekuatan modal besar yang bisa dikeluarkan,'' ungkap Rahmat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement