Kamis 23 Jun 2016 01:25 WIB

Mahasiswi IPB Bikin Celana Dalam Sehat dan Ramah Lingkungan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi: celana dalam
Ilustrasi: celana dalam

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Empat mahasiswi Program Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) membuat celana dalam perempuan yang sehat dan ramah lingkungan. Celana dalam itu dibuat untuk menjaga kesehatan organ reproduksi wanita.

Fungsi lainnya dari celana dalam buatan Anita Indriani, Ajeng Tri Octavia, Endang Fitri H dan Laela Wulandari adalah meminimalisir pencemaran lingkungan, menghemat biaya, dan waktu pemakaian pembalut sekali pakai. "Mereka menciptakan celana antipembalut,” kata dosen pembimbing Ika Resmeiliana, Rabu (22/6).

 

Ika menjelaskan, mahasiswinya membuat celana antipembalut berbahan dasar kain microfleece, microfiber, water proof braethable (polyurethane laminated), dan kain serat bambu. Menurut Ika, bahan-bahan tersebut bersifat antibakteri yang mudah menyerap dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

 

Celana tersebut dapat dipakai sehari-hari seperti halnya celana dalam biasa dan saat menstruasi. “Celana ini juga dapat dicuci dan dipakai kembali,” ucap Ika.

Menurut Ika, dengan memakai celana tersebut pemakaian pembalut dan limbah bisa berkurang sehingga tidak merusak lingkungan. Ika menjelaskan, limbah pembalut sekali pakai terbuat dari plastik sehingga sulit terdegradasi.

 

Celana tersebut juga mencegah berbagai penyakit yang timbul dari pembalut sekali pakai. “Celana ini tetap kering dan nyaman dipakai saat menstruasi. Cairan darah terserap ke dalam lapisan pertama celana. Lapisan pertama berbahan kain microfleece yang bersifat lembut dan mudah menyerap cairan,” ungkap Ika.

 

Lalu cairan yang terserap masuk ke dalam lapisan kedua yang berbahan kain microfiber dan bisa menampung cairan. Selanjutnya cairan yang tertampung dalam kain microfiber tertahan di lapisan ketiga yaitu kain waterproof breathable sehingga tidak akan tembus.

 

Sementara lapisan terakhir yang menyentuh permukaan kulit berbahan kain cotton bambu yang bersifat halus, aman, dan nyaman dipakai. Ika mengungkapkan kandungan serat bambunya mampu menyerap bau dan bersifat antibakteri.

“Celana antipembalut ini tidak mempunyai efek samping, karena berdasarkan prinsip menjaga kesehatan reproduksi wanita dan mengurangi pencemaran lingkungan,” jelas Ika.

 

Uji coba pemakaian celana tersebut juga sudah dilakukan kepada responden yang mengakui nyaman dipakai saat menstruasi dan aktivitas sehari-hari. “Responden merasa permukaan kulit cukup kering. Cairan yang tertampung pada celana mudah tercuci. Celana dalam ini juga terbukti mampu menahan cairan sehingga tidak tembus saat dipakai,” ucap Ika.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement