Kamis 23 Jun 2016 19:50 WIB

Pemerintah Masih Investigasi Kabar WNI yang Ditawan Abu Sayyaf

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Indonesia diwakili TNI menjemput 4 (empat) WNI Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Tunda TB Henry yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf dari Pemerintah Filipina. (foto : Dok. Puspen TNI)
Foto: dok. Puspen TNI
Pemerintah Indonesia diwakili TNI menjemput 4 (empat) WNI Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Tunda TB Henry yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf dari Pemerintah Filipina. (foto : Dok. Puspen TNI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekertaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Laksamana Madya Widodo mengatakan hingga saat ini pemerintah masih menginvestigasi kebenaran kabar tentang tujuh orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditawan oleh Abu Sayyaf, Selasa (21/6).

"Ya, kami sedang melakukan investigasi. Memang ada potensi besar ke arah itu (WNI disandera)," ujar Widodo, Kamis (23/6).

Widodo pun mengatakan pemerintah serius untuk menangani ancaman yang ada di perairan Indonesia. Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Natuna pun bukan sekadar membahas kedaulatan di sana, tetapi juga membahas tentang potensi ancaman penawanan yang dilakukan kelompok radikal.

Dalam rapat terbatas di wilayah Natuna hari ini, Presiden Jokowi menginstruksikan kepada menteri terkait agar dilakukan percepatan pembangunan di Natuna. Menurutnya, Natuna merupakan salah satu pulau terdepan di Indonesia sehingga pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas maupun pembangunan ekonomi seperti industri perikanan, gas, dan pariwisata bahari perlu segera dilakukan. Presiden juga berpesan agar patroli dan penjagaan kawasan Natuna harus ditingkatkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement