REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa pada Kamis (23/6). Keputusan ini dikenal dengan istilah British Exit (Brexit).
Referendum Brexit berpengaruh pada semua aspek, termasuk sepak bola. Kepala Investasi Bank Keith Harris mengklaim sejumlah pemain berpengaruh Liga Primer di musim lalu dapat meninggalkan Uni Eropa.
Pemain dari negara-negara Uni Eropa kemungkinan akan dikenakan aturan yang sama untuk pemain non Uni Eropa yang bergabung dengan klub Liga Primer. Pada saat ini, aturan menyatakan pemain non Uni Eropa dari negara top-10 perlu bermain sebanyak 30 persen dari pertandingan dalam waktu dua tahun sebelum mengajukan permohonan izin kerja.
Pemain internasional yang mewakili negara-negara peringkat 11 hingga 20 harus bermain sebanyak 45 persen dari pertandingan. Sementara 10 negara berikutnya dan negara peringkat 31 hingga 50 harus tampil sebanyak 60 persen dan 75 persen dari permainan.
Dalam sebuah laporan Sky Sports, dikutip dari Sports Mole, Jumat (24/6), Harris menyatakan pemain seperti Dimitri Payet, Anthony Martial, N’Golo Kante dan Romelu Lukaku mungkin tidak diizinkan berada di Liga Primer jika Inggris telah memilih keluar dari Eni Eropa.
''Kante memiliki dampak besar di Leicester City, Martial di Manchester United, Lukaku di Everton, dan Payet di West Ham United. Saya bertanya-tanya bagaimana menariknya Liga Primer dan seberapa baik klub tersebut tanpa pemain tertentu,'' kata Harris.
Ia juga menambahkan dengan kondisi yang seperti ini, para fan sepak bola dapat membeli jersey klub lebih murah 10 persen dari harga biasanya.