Sabtu 25 Jun 2016 14:30 WIB

Ini Alasan Romundo Keluar dari Teman Ahok

Rep: Agus Raharjo / Red: Citra Listya Rini
Teman Ahok
Foto: Republika/Prayogi
Teman Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teman Ahok yang akan menjadi jalur bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta terus dirundung masalah. Setelah muncul tudingan keuangan Teman Ahok disokong oleh dana Reklamasi, kini sejumlah relawan Teman Ahok menyatakan mundur.

Mantan Penanggung Jawab Posko Teman Ahok, Paulus Romundo mengatakan, pihaknya keluar dari relawan Teman Ahok setelah muncul pemberitaan soal dugaan aliran dana reklamasi.

Menurut Romundo, dirinya sebenarnya masih tercatat sebagai relawan Teman Ahok sebelum konferensi pers soal kecurangan yang dilakukan relawan Teman Ahok. Namun, dirinya keluar karena takut tersangkut masalah hukum akibat dugaan aliran dana reklamasi ke Teman Ahok.

"Saya ketakutan, katanya terindikasi ada dana reklamasi yang masuk ke Teman Ahok," kata Romundo di Jakarta, Sabtu (25/6).

Romundo menambahkan, setelah dirinya menggelar konferensi pers soal kecurangan relawan Teman Ahok dalam mengumpulkan KTP, dirinya dipecat oleh Teman Ahok. Bahkan, Romundo mengaku heran, status relawan yang disandangnya mirip status karyawan perusahaan. Sebab, pemecatan dilakukan melalui surat pemecatan. 

Keanehan status relawan juga dirasakan ketika dalam proses mengumpulkan KTP warga DKI Jakarta, Penanggungjawab Posko Teman Ahok ditarget harus mampu mengumpulkan 150 KTP setiap minggu. Hal itulah yang membuat Romundo merasa ada yang aneh dengan Teman Ahok.

Terlebih, saat di media massa ada anggota DPR RI yang memiliki data ada aliran dana reklamasi pada Teman Ahok. Saat ditanya apa yang ditakutkan dari tudingan aliran dana itu, Romundo mengatakan dirinya takut terindikasi dan ikut terseret.

"Takut, katanya terindikasi, kita ikut menikmati kan, kalau ada kasusnya minimal kita akan ikut dimintai keterangan," kata  Romundo. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement