REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kepala BMKG Gorontalo Indar Adi Waluyo mengatakan gempa berkekuatan 3,7 Skala Richter terjadi di Gorontalo, Sabtu pukul 05.06:10 Wita, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa terjadi di 0,07 Lintang Selatan (LS) dan 122,97 Bujur Timur (BT), atau terletak di Barat Daya Kabupaten Bone Bolango.
Sementara itu, warga Bone Bolango mengaku tidak merasakan getarantersebut sehingga tidak menyadari adanya gempa. "Saya tidak merasakan apa-apa selama sehari ini, mungkin karena getarannya kecil," kata salah seorang warga Hamdan Rahman.
Sebelumnya BMKG Gorontalo menyatakan bahwa Gorontalo merupakan salah satu daerah yang paling rawan terjadi gempa bumi. "Dari data yang ada pada kami, hampir setiap hari terjadi gempa dalam sebulan terakhir," kata pengamat geologi BMKG, Hasan Arif.
Meski demikian, gempa tersebut jarang dirasakan oleh warga Gorontalo karena rata-rata berkekuatan di bawah 5 Skala Richter (SR). Gempa paling besar yang terjadi dalam selama September hingga Oktober, adalah yang terjadi pada 4 Oktober 2009 dengan kekuatan 5,3 SR.
Dari hasil pengamatan, sebagian besar gempa tersebut pusatnya berada di sekitar perairan Teluk Tomini dan wilayah Barat Daya Gorontalo. Ia menjelaskan, besarnya guncangan gempa yang terasa ditentukan oleh besarnya magnitude dan kedalaman pusat gempa yang terjadi.