Ahad 26 Jun 2016 03:23 WIB

BAZNAS Kampanyekan Gerakan Devisa Mudik

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Hazliansyah
Baznas
Baznas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengampanyekan gerakan Devisa Mudik. Yakni, dorongan bagi para pemudik agar menggunakan dana mudiknya untuk hal-hal yang produktif.

"Gerakan Devisa Mudik perlu dikampanyekan sebab jumlah uang yang beredar setiap tahunnya sangat besar," kata Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Deni Hidayat dalam rilis resmi yang diterima Republika.co.id, Sabtu (24/6).

Dengan gerakan tersbut, Deni berharap, masyarakat tidak membelanjakan uangnya pada hal-hal yang bersifat konsumtif. Ia mencontohkan gerakan Devisa Mudik yang paling sederhana, seperti di salah satu daerah di Lampung. Di sana, masyarakat menyisihkan sebagian dana belanja lebaran untuk beternak jangkrik untuk pakan burung.

Ia menuturkan, modal yang diperlukan relatif tidak besar, hanya sekitar Rp 1 juta.

"Kegiatan ini sebagai langkah awal untuk memulai kegiatan bangun desa oleh masyarakat. Diharapkan, ada perubahan pola pikir masyarakat terkait pemanfaatan uang saat mudik," ujar dia.

Deni mengingatkan, mudik yang menjadi ritual tahunan, mampu menggerakan roda perputaran ekonomi hingga ke seluruh pelosok negeri. Kendati hanya bersifat temporer, mudik melibatkan kapital berkekuatan besar dan membawa efek sosial ekonomi yang cukup signifikan.

Saat arus mudik, ia mengatakan, terjadi perpindahan uang, peluang menggerakkan sektor riil dan meningkatkan ekonomi dan pembangunan daerah. Deni mengungkapkan, berdasarkan data dari Bank Indonesia pada 2014, perputaran uang masa arus mudik mencapai Rp 103 triliun.

Deni menjabarkan, tujuan utama gerakan ini untuk memunculkan pola fikir baru tentang pemanfaatan dana mudik di desa. Kedua, memperkuat sektor riil pedesaan guna pemenuhan demand yang meningkat pesat saat mudik, sedangkan supply-nya masih terbatas serta inisiasi pembukaan akses dan lapangan kerja baru di desa tujuan mudik.

Berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam gerakan Devisa Mudik ini, yakni kampanye melalui media, pembagian buku saku Devisa Mudik, kampanye di media sosial, spanduk di sepanjang jalur mudik, serta pelatihan pengelolaan keuangan dan investasi di desa tujuan mudik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement