Ahad 26 Jun 2016 16:00 WIB

Polri Ajak Kemenkes Bahas Vaksin Palsu

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Petugas memberikan vaksin polio kepada balita (ilustrasi).
Foto: Antara
Petugas memberikan vaksin polio kepada balita (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri akan menindaklanjuti temuan vaksin palsu dengan mengajak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) duduk bersama.

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Brigjen Agung Setya mengatakan pertemuan itu akan digelar pada Selasa (28/6). Tujuannya untuk membahas lebih dalam dan mengidentifikasi temuan vaksin palsu.

 

"Nanti kita hari Selasa mau kumpulkan dari semua, Kemenkes, Balai POM, dan dari pabrikan vaksin," ujarnya kepada Republika saat dihubungi di Jakarta, Ahad (26/6).

(Baca juga: Polisi Incar Distributor Vaksin Palsu)

Diketahui sebelumnya, Mabes Polri telah mengamankan sindikat pembuat dan pengedar vaskin palsu dari Jakarta, Tangerang, dan Subang. Salah satu pelaku bahkan mengaku telah membangun usaha pabrik rumahan membuat vaksin palsu sejak tahun 2003.

Hingga saat ini aparat terus melakukan penyelidikan terhadap keberadaan vaksin palsu yang telah menyebar dengan skala nasional tersebut.

"Kita (masih) kejar distributor karena mereka kan masih punya stoknya, kita lakukan pengejaran," ujar Agung.

Adapun beberapa nama pelaku yang saat ini telah diamankan yakni Direktur CV Azka Medical berinisial J dari bekasi, penjual di Apotek Rakyat Ibnu Sina Jakarta Timur berinisial MF, produsen vaksin palsu dari Tangerang berinisial P dan S yang merupakan pasangan suami istri, produsen vaksin palsu dari Bekasi Timur berinisial HS, produsen vaksin palsu dari Kemang Regency Bekasi yang juga merupakan pasangan suami istri berinisial R dan H. Selanjutnya diamankan juga dua orang kurir, satu orang dari pihak percetakan, dan tiga orang produsen dari Subang, Jawa Barat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement