REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Brigjen Agung Setya mengatakan pemeriksaan vaksin palsu di pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Polri belum rampung. Sehingga masih belum dapat diidentifikasi zat berbahaya apa saja yang ada di dalamnya.
“Iya secara spesifik untuk kandungan vaksin di puslabfor hasilnya belum keluar,” ujar ujar Agung melalui sambungan telepon di Jakarta, Ahad (26/6).
Agung menjelaskan saat itu pihaknya mengirimkan temuan vaksin-vaksin palsu bukan saja ke Puslabfor namun ada juga yang dikirim ke pabrik pembuatan vaksin asli. Yakni ada dua pabrik yang digunakan penyidik untuk mengidentifikasi keaslian vaksin tersebut.
“Ada dua pabrik tapi tidak saya sebutkan hasil temuannya ada enam vaksin palsu,” terang Agung.
Kemudian ia memaparkan enam vaksin palsu tersebut. Di antaranya Vaksin BCG, Campak, Polio, Hepatitis B, dan Tetanus Toksoid.
Agus menambahkan saat ini kementrian kesehatan juga sudah mengintruksikan supaya masyarakat untuk lebih teliti dalam membeli vaksi untuk bayi mereka. Jika sumber pembelian vaksi meragukan supaya segera untuk melaporkan dan tidak digunakan.
(Baca juga: Polisi Incar Distributor Vaksin Palsu)