Ahad 26 Jun 2016 21:56 WIB

155 Ribu Aparat Gabungan Akan Tangani Kemacetan di Sejumlah Tol

Rep: Mabruroh/ Red: Maman Sudiaman
Brigjen Pol Agung Budi
Foto: ntmc-korlantaspolri
Brigjen Pol Agung Budi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Sebanyak 155 ribu aparat gabungan akan mengamankan peserta mudik dalam operasi Ramadhania 2016.  Total perseonel sebanyak 155 ribu itu nantinya akan terbagi ke berbagai titik untuk mengantisipasi kemecetan.

Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Kakorlantas Polri) Brigjen Agung Budi Maryoto mengatakan untuk arah keluar Tol Brebes Timur akan dibuat contra flow. Hal tersebut menurutnya akan dilakukan apabila terjadi kemacetan sehingga arus dari Jakarta perlu ditambah satu jalur lagi. 

“Kemudian kalau antrean di Brebes Timur kurang lebih mencapai 5km, itu kita alihkan ke tol sebelumnya,” ujar Agung saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (26/6).

Selanjutnya polisi yang berada di Tol Cikopo akan bertindak sebagai wasit apabila terjadi peningkatan volume kendaraan. Misalnya kata dia beban kendaraan dari arah utara sudah berat maka sebagian akan di alihkan ke jalur selatan dan jalur tengah. “Nantikan koordinasi terus tuh antara yang di Brebes, di Cikopo, Tengah dan Selatan, jadi nanti supaya dipecah arusnya,” jelas Agung.

Untuk Tol Cikopo menurut Agung akan terjadi kemacetan di kilometer 62 sampai kilometer 66. Sehingga pada tol tersebut juga akan dibuatkan contra flow dengan harapan ditambahnya dua jalur dari arah Jakarta dapat mengurangi angka kemacetan. 

“Tapi harapannya tidak terjadi (kemacetan) karena tdak terjadi transaksi di situ. Sehingga tinggal di bagi saja arusnya yang ke utara utara yang tengah tengah yang ke selatan ya ke selatan,” kata Agung.

Apabila prediksnya benar kemacetan akan terjadi di Tol Cikarang Utama. Yakni pada saat para pengendara  antre mengambil tiket. Mengantisipasi di Tol Cikarang Utama menurutnya pengaturan diserahkan kepada Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Misalnya dengan mengerahkan tenaga tambahan menjemput tiket dari para pengemudi.

“Jadi anggota polri sudah disampaikan dilarang karena tugas kita mengatur menyetop bukan membagikan tiket. Kemarin sudah koordinasi dengan kepala BPJT kalau dirasakan kurang ya segera sewa orang untuk menolong membagi-bagikan tiket,”kata Agung.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement