Selasa 28 Jun 2016 03:24 WIB

Purwakarta Larang PKL Dadakan Jualan di Malam Takbiran

PKL (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
PKL (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, melarang pedagang kaki lima (PKL) berjualan di sejumlah titik sekitar perkotaan Purwakarta pada malam takbiran.

"Pada malam takbiran nanti, PKL dadakan tidak boleh berjualan di perkotaan Purwakarta," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Senin (28/6).

Ia mengatakan, "serbuan" PKL dadakan pada malam takbiran sering menimbulkan kemacetan di sejumlah titik perkotaan. Bahkan keberadaan PKL itu memicu tingginya produksi sampah.

Sesuai dengan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, setiap malam takbiran tumpukan sampah di sekitar perkotaan Purwakarta mencapai ribuan ton. Sampah itu menumpuk karena banyak PKL dadakan. "Saat itu, tumpukan sampahnya mencapai ribuan ton, dan harus dibersihkan selama ber jam-jam," kata bupati.

Pada malam takbiran, biasanya petugas kebersihan atau tukang sapu mengemban tugas berat. Mereka harus bekerja tanpa istirahat, untuk membersihkan sampah pada malam takbiran. Setelah itu, mereka juga harus siaga membersihkan sampah setelah shalat Idul Fitri.

"Saya tidak ingin penderitaan tukang sapu yang dialami pada malam takbiran tahun lalu terulang kembali tahun ini," katanya.

Dedi menginginkan agar tahun ini tukang sapu atau petugas kebersihan di Purwakarta bisa beristirahat sebelum shalat Idul Fitri. Sehingga pada malam takbiran mereka bisa bekerja maksimal sampai pukul 24.00 WIB.

"Pada malam takbiran tahun ini, petugas kebersihan bisa bekerja hingga pukul 22.00 atau 24.00 WIB. Jadi setelah itu, mereka bisa langsung istirahat. Kalau tahun lalu mereka bekerja semalam suntuk sampai pagi," kata dia.

Dedi mengaku akan menurunkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja setempat untuk membubarkan PKL yang nekad berjualan selama malam takbiran. Bahkan sepekan menjelang lebaran, petugas Satpol PP sudah diturunkan untuk antisipasi PKL

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement