REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menjamin vaksin yang ada di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) bebas dari vaksin palsu. Hal itu disampaikannya menyusul beredarnya vaksin palsu di sejumlah lokasi.
“Kami jamin (di puskesmas). Tapi tetap untuk RSUD ya kita tetap waspadai. Kami tetap menjamin. Kalau tidak begitu, mana bisa dipercaya. Bahaya lho vaksin palsu itu,” katanya, Selasa (28/6).
Lebih lanjut, Djarot menyebut belum memperoleh laporan tentang peredaran vaksin palsu di Ibu Kota. Sehingga ia meminta BPPOM supaya mencari tahu keberadaan vaksin palsu baik yang sudah terungkap atau yang belum terungkap.
“Jakarta saya masih belum dapat informasi. Mudah-mudahan tidak ya, karena itu jahat banget itu meracuni betul,” ujarnya.
Mantan Bupati Blitar tersebut mengancam memecat dan memenjarakan oknum yang terlibat pembuatan dan peredaran vaksin palsu itu. “Kalau ada yang sampai main-main dan itu secara sengaja dilakukan, otomatis tidak hanya kita pecat tetapi kita pidanakan,” tegasnya.
Diketahui, pihak kepolisian membongkar kasus peredaran vaksin palsu yang sudah berlangsung sejak tahun 2003. Peredaran vaksin palsu itu melibatkan tiga kelompok di Bekasi, yakni produsen, pengedar, dan pihak yang menyerahkan langsung ke pengguna. Hingga kini 13 tersangka yang telah ditahan di Bareskrim.