REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki mengumumkan sehari berkabung nasional setelah serangan bom di Bandara Ataturk Istanbul, Rabu (29/6). Serangan itu menewaskan 41 orang dan melukai 239 orang lainnya.
Pemerintah Turki memerintahkan bendera dikibarkan setengah tiang. Sebanyak 23 korban tewas adalah warga Turki dan 13 warga negara asing, termasuk Cina, Arab Saudi, Irak, Yordania, Yunisia, Uzbekistan, Iran dan Ukraina.
Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim mengunjungi bandara pada Rabu pagi. "Serangan yang menargetkan orang-orang tak bersalah adalah tindakan keji dan teror," kata Yildirim.
Ia mengindikasikan pelaku adalah ISIS. Meski belum ada klaim tanggung jawab atas serangan tersebut. Presiden Recep Tayyip Erdogan menyeru pembentukan pasukan gabungan untuk melawan teror.