REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setidaknya 20 orang berkewarganegaraan asing menjadi korban jiwa dan puluhan orang terluka dalam penyerangan di sebuah kafe di wilayah Gulshan, Dhaka, Bangladesh, Jumat (1/7). Namun tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.
"KBRI Dhaka telah memantau terus perkembangan situasi di lapangan, berkoordinasi dengan pihak otoritas berwenang setempat, masyarakat Indonesia di Dhaka, dan melakukan penelusuran untuk mencari informasi kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban," kata Kementerian Luar Negeri Indonesia kepada Republika.co.id, Sabtu (2/7).
Saat ini tercatat ada sekitar 520 orang WNI di Bangladesh. WNI yang berada di wilayah Bangladesh diimbau untuk menjaga keamanan pribadi, tetap waspada dan berhati-hati. Untuk sementara waktu, mereka diminta menghindari tempat-tempat keramaian yang dapat dijadikan target teror serta mengikuti arahan dan imbauan otoritas keamanan setempat.
Indonesia mengecam terjadinya serangan teror dan penyanderaan yang terjadi ini. "Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban dan keluarga mereka dalam menghadapi situasi yang sulit ini," lanjut pernyataan tersebut.
Indonesia menyampaikan solidaritasnya dengan Bangladesh dalam memerangi terorisme. Indonesia juga menekankan kembali perlunya kerja sama internasional yang lebih erat untuk melawan terorisme sebagai ancaman nyata terhadap dunia.
Bagi WNI yang membutuhkan informasi dapat menghubungi KBRI Dhaka melalui Emir Faisal, Fungsi Protokol dan Konsuler di nomor ponsel +880 1614444560 dan +880 1614444552 12.