Selasa 05 Jul 2016 06:08 WIB

WNI di Madinah Diminta Jauhi Keramaian

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Nabawi, Madinah
Foto: ROL/Sadly Rachman
Masjid Nabawi, Madinah

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pascaserangan bom yang melanda kota Madinah pada Senin malam (5/7), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) di sana waspada dan menjauhi tempat keramaian.

KJRI juga meminta terus berkoordinasi dengan aparat keamanan di Madinah terkait situasi di lapangan.

"Selain imbauan untuk tetap waspada dan menjauhi tempat-tempat keramaian, kita juga terus berkoordinasi intensif dengan aparat keamanan di Madinah serta pejabat Kementerian Luar Negeri cabang Madinah," kata Fungsi Konsuler KJRI Jeddah Fadhly Ahmad kepada Republika.co.id melalui pesan singkatnya, Selasa (5/7).

Fadhly menambahkan KJRI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Arab Saudi terus mengikuti perkembangan terkait serangan tersebut di lapangan. Menurut Fadhly, keadaan kini telah berjalan normal, meski ada larangan untuk menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Serangan bom melanda pos polisi dekat Masjid Nabawi, Madinah, pada Senin saat berbuka puasa. Dilansir Arab News, pelaku sempat mendatangi polisi yang berjaga dan meminta berbuka puasa bersama. Namun saat mendekat pelaku meledakkan rompi bom yang dikenakannya.

Insiden serangan itu menewaskan empat polisi, pelaku dan dua warga sipil.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement