Rabu 06 Jul 2016 09:15 WIB

Kapolri Akui Polisi Kesulitan Antisipasi Bom Bunuh Diri

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ilham
Badrodin Haiti
Foto: setkab.go.id
Badrodin Haiti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menilai, tindakan bom bunuh diri tidak bisa diantisipasi. Para pelaku bom bunuh diri, di manapun mereka berada telah siap untuk meledakan dirinya.

''Begini, namanya bom bunuh diri tidak bisa diantisipasi. Mau ditangkap di rumah ya diledakan di rumah, mau ditangkap di jalan ya diledakan di jalan, mau ditangkap di penjagaan diledakan di penjagaan. Tidak ada antisipasi yang mujarab untuk itu,'' kata Badrodin, usai melakukan shalat Idul Fitri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/7).

Pernyataan tersebut disampaikan terkait aksi bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, kemarin. Menurut Badrodin, ancaman teror sudah didengungkan oleh juru bicara ISIS, Abu Muhammad Al-Adnani.

Adnani disebut menyampaikan kepada seluruh anggota ISIS di negara masing-masing, untuk melakukan aksinya pada bulan Ramadhan. Untuk itu, Kepolisian telah mengurangi risiko ancaman dengan melakukan penangkapan terhadap beberapa orang di Surabaya.

''Itu jauh lebih besar dari Solo, dan direncanakan untuk tanggal 17 Ramadhan,'' ucap dia.

Kapolri menjelaskan, kelompok-kelompok sempalan ISIS seperti bisa saja membentuk sel baru untuk menjelaskan. Meski, pelaku bom bunuh diri ini merupakan kelompok Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JAKDN), belum tentu terkait dengan Aman abdurrahman yang merupakan kelompok Jamaah Ansarut Daulah (JAD).

''Kini berbeda. Karena JAKDN merupakan sempalan Jamaah Islamiyah (JI) yang mendukung kegiatan ISIS. Tetapi bisa saja di lapangan, antara anak buahnya Aman Abdurrahman dan JAKDN untuk bisa berkolaborasi satu sama lain,'' ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BNPT Tito Karnavian menyebutkan, terduga pelaku bom bunuh diri bernama Nur Rohman (31 tahun). Dia merupakan anggota kelompok Arif Hidayatullah alias Abu Mush'ab yang disebut satu jaringan dengan sosok Bahrun Naim, yang kini diklaim berada di Suriah.

''Belum bisa menyimpulkan, dari kemarin juga dia sendirian,'' ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement