Sabtu 09 Jul 2016 01:12 WIB

Toyota Lakukan Program Penghematan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Andi Nur Aminah
Toyota lakukan penghematan
Foto: BBC
Toyota lakukan penghematan

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Toyota mematikan dua dari delapan lift di markas besarnya di Tokyo untuk menghemat biaya. Dikutip BBC Jumat (8/7), perusahaan pembuat mobil terbesar di dunia itu sedang dalam upaya memotong dana operasional.

Toyota juga mengatur ulang suhu air conditioner (AC) di tengah kekhawatiran pelemahan ekonomi global. Penetapan ini dipercaya akan mengatasi permasalahan penguatan yen yang memangkas keuntungan.

Toyota mengatakan langkah-langkah ini diambil akan membantu perusahaan tetap ramping. Langkah ini serupa dengan langkah yang diterapkan perusahaan saat krisis keuangan 2008 lalu.

Toyota tidak merinci seberapa besar mereka ingin berhemat. Namun mereka menilai hal ini tidak hanya akan membantu perusahaan tapi juga karyawan. "Tujuan utama menghentikan elevator khususnya untuk meningkatkan kepedulian karyawan," kata Juru bicara Toyota.

Hal ini untuk mengingatkan mereka pada komitmen Toyota dalam meningkatkan persaingan agar tetap ramping dan mengurangi yang berlebihan. Perusahaan juga menggunakan lampu LED untuk tujuan menguntungkan lingkungan.

Toyota telah melaporkan keuntungan tetap selama tiga tahun belakangan setelah Perdana Menteri Shinzo Abe mengeluarkan program stimulus yen. Ini meningkatkan eksport negara karena melemahnya mata uang membuat harga mobil lebih murah bagi pembeli di luar negeri.

Pada akhir Maret 2016, Toyota mencetak rekor penjualan 2,3 trilyun yen atau 23 milyar dolar AS. Namun keuntungan tahun ini diperkirakan turun karena yen meningkat tajam pascareferendum Brexit.

Mata uang Jepang saat ini menempati level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Yakni sekitar 101 yen untuk satu dolar AS. Setelah terus menguat, nilai keuntungan Toyota dari luar negeri akan menurun ketika dikembalikan atau dikonversikan ke mata uang domestik.

sumber : BBC
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement