REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Jumlah korban tewas akibat serangan bom bunuh diri di Baghdad pekan lalu mencapai 292 orang. Itu merupakan angka tewas tertinggi di Irak sejak 13 tahun lalu.
Serangan yang diklaim oleh kelompok militan ISIS, merupakan teror bom paling mematikan di Irak sejak penggulingan Saddam Husein oleh AS. Ratusan orang yang tengah sibuk berbelanja di Karrada menjadi korban, sedangkan 23 lain masih dirawat di rumah sakit.
Sementara, Human Right Watch menilai serangan ini memiliki hubungan erat dengan keberhasilan pasukan Irak, merebut Fallujah dari ISIS. Bahkan, HRW merasa harus ada penyelidikan lanjutan, dan meminta Irak membuka lebar apa yang terjadi di Fallujah.
"Investigasi serius dan penuntutan sangat penting," kata Wakil Direktur HRW Joe Stork, seperti dilansir Arab News, Sabtu (9/7).
Akhir bulan lalu, pasukan Irak memang telah berhasil merebut Fallujah dari ISIS, tapi banyak pihak mempertanyakannya. Sejumlah pihak mengira ada pelanggaran berat yang terjadi saat perebutan kota Fallujah dari ISIS.