REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhro menilai wajar jika Basuki Tjahaja Purnama memilih maju pada Pilgub DKI 2017 mendatang lewat jalur partai politik, ketimbang independen. Menurut dia, dalam politik tak ada yang absolut, karena riil politik adalah seni kemungkinan dengan pilihan yang menguntungkan.
Ia mengatakan, meskipun awalnya berkeputusan untuk maju melalui jalur perseorangan, realitasnya Basuki yang sudah mendapat dukungan Teman Ahok itu tampak gamang dan kurang percaya diri. Sehingga munculnya dukungan-dukungan partai terhadap pria yang akrab disapa Ahok itu pun disambut antusias.
''Tiga parpol yaitu Nasdem, Hanura dan tetakhir Golkar. Bila akhirnya Ahok memilih maju melaui jalur parpol, hal ini tidak mengejutkan,'' kata Zuhro, saat dihubungi, Ahad (10/7).
Zuhro menilai, pernyataan Ahok mau maju via perseorangan lebih didorong lambannya dukungan yang diberikan partai. Meskipun, lanjut dia, tak ada jaminan jalur parpol atau independen akan mampu memenangkan calon gubernur. Sebab, Zuhro menuturkan, yang menjamin kemenangan adalaj yaitu calon itu sendiri. Peran sosok atau ketokohan seseorang dalam pilkada sangat menentukan menang tidaknya calon.
''Parpol diperlukan untuk memastikan dukungannya di DPRD dalam mewujudkan program-program membangun daerah,'' ujarnya. Sebelumnya, Golkar mengatakan Ahok akan mengumumkan maju pada Pilgubd KI melalui jalur paprol pada Juli ini.