REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga ikan laut di selatan Kabupaten Sukabumi masih cukup tinggi. Kondisi tersebut disebabkan kurangnya pasokan ikan dari para nelayan.
"Masih musim paceklik, sehingga harga ikan di pasaran mahal," ujar salah seorang pedagang ikan laut di tempat pelelangan ikan (TPI) Palabuhanratu, Asep Suhendri (36 tahun), Rabu (13/7).
Contohnya harga cumi-cumi yang normalnya hanya dijual seharga Rp 25 ribu per kilogram. Kini, harga cumi-cumi bisa mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Harga ikan layur juga naik dari Rp 50 ribu per kilogram menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Jenis ikan layur ini merupakan salah satu ciri khas hasil tangkapan ikan di Palabuhanratu.
Menurut Asep, semua komoditas ikan mengalami kenaikan harga rata-rata Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram dibandingkan kondisi biasa. Fenomena ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan yang lalu. Khususnya, ketika cuaca buruk berupa gelombang tinggi menerjang perairan selatan Jawa.
Banyak nelayan yang memilih untuk tidak melaut. Dampaknya lanjut Asep, pasokan ikan laut dari para nelayan mengalami penurunan cukup drastis. Untuk mengatasinya, pedagang mendapatkan pasokan ikan dari luar daerah seperti Jakarta. Hal ini menyebabkan harga ikan mengalami kenaikan.