Jumat 15 Jul 2016 07:10 WIB

Kawanan Kera Datangi Kantor Pemkot Bandar Lampung

Kera (ilustrasi)
Foto: ap
Kera (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kawanan kera yang diduga berasal dari Taman Hutan Kera mendatangi Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung, sehingga membuat sebagian aparatur sipil negara terkejut.

Berdasarkan pantauan pada Jumat (15/7), kawanan kera bergelantungan di sejumlah pohon di perkantoran Pemkot Bandar Lampung.

Sejumlah pekerja pun merasa terkejut dengan kedatangan kawanan kera tersebut, sebab selama ini tidak pernah terjadi hal seperti itu.

"Tidak pernah terjadi hal yang seperti ini selama lima tahun saya bekerja," kata Tito, pegawai setempat.

Ia mengatakan monyet atau kera yang seperti itu biasanya ada di Tamah Hutan Kera yang lokasinya memang tidak jauh dari kantor Pemkot.

Menanggapi kejadian itu, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung Hendrawan mengatakan peristiwa tersebut memang cukup aneh, sebab monyet masuk ke lingkungan manusia biasanya terjadi saat musim kemarau.

"Biasanya selain di Taman Hutan Kera, monyet-monyet itu datang ke penduduk atau ke permukiman biasanya terjadi di musim kemarau karena kekurangan makanan," katanya.

Hendrawan mengatakan ada dugaan memang kawanan monyet ini berasal dari Taman Hutan Kera yang datang lantaran kekurangan pasokan makanan.

"Bisa jadi karena semakin terdesaknya wilayah habitat lantaran pertumbuhan permukiman atau tingkat populasi bisa membludak. Ini bisa dikurangi dengan cara dipindahkan, tapi bukan dengan suntik kebiri seperti yang sempat diusulkan beberapa waktu lalu," jelasnya.

Ia mengharapkan pemkot memberikan pengelolaan secara baik terhadap keberadaan ratusan kera itu. Menurutnya, selain populasi itu tumbuh secara alami, kawanan kera juga merupakan objek wisata yang harus dikelola dengan baik.

"Pemkot harus lakukan pengelolaan secara baik dengan kasih makan, pemeliharaan habitatnya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement