REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang segera didirikan akan menjadi pusat kajian khazanah ilmu pengetahuan Islam antarnegara.
"Perpres sudah ada terkait UIII. Sudah waktunya umat Islam memiliki universitas internasional yang mengkaji dan mengembangkan Islamic studies," kata Lukman usai menghadiri Halalbihalal Idul Fitri Kementerian Agama, di Jakarta, Jumat (15/7).
Bagaimanapun, kata dia, Islam di Indonesia berkembang dengan kekhasannya. Kekhasan Islam Indonesia di konteks global bisa memberi kontribusi positif menata peradaban dunia. Maka dari itu, kata dia, UIII diharapkan dapat menjadi sarana yang dapat menularkan kebaikan Islam khas Indonesia ke seantero dunia. Lewat UIII, kata Menag Lukman, sudah seharusnya kebaikan Islam khas Indonesia dijaga dan dilestarikan.
Lukman mengatakan nantinya UIII akan menjaring mahasiswa luar negeri dengan porsi 75 persen. Mereka yang masuk tersebut akan mendapatkan beasiswa pendidikan.
"Mereka mendapat beasiswa. Ini juga untuk mereka menjadi duta bangsanya untuk menjelaskan Islam. Kami sedang menyusun pengorganisasiannya, termasuk waktu dan lokasi jangan terlalu jauh dari Jakarta," paparnya.
Secara umum, lanjut dia, UIII akan fokus mengembangkan kajian strata master (S-2) dan doktor (S-3).
"Ini khusus post graduate S-2, S-3 sementara S-1 biar Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri seperti UIN, STAIN, biar mereka fokus ke S-1. Dan juga UIII ini fokus pada mahasiswa luar negeri," kata dia.