REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Jumlah pemudik yang menggunakan kereta api di wilayah Daerah Operasi 9 Jember sejak "H-7" hingga "H+7" Lebaran 2016 mencapai 92.901 penumpang, baik untuk penumpang kelas eksekutif, bisnis, maupun ekonomi di wilayah daerah operasi setempat.
"Jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi kereta selama arus mudik dan balik Lebaran 2016 sebanyak 92.901 dan jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 90.147 penumpang," kata Manajer Humas PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) 9 Krisbiyantoro di Jember, Jumat.
Menurut dia, jumlah tersebut sudah dikurangi dengan pembatalan tiket kereta karena adanya banjir di jalur Bangil - Pasuruan pada Kamis (30/6) dan bencana alam tersebut juga menyebabkan 12 perjalanan kereta di wilayah Daop 9 Jember batal pada Jumat (1/7).
"Pada 30 Juni 2016 tercatat sebanyak 298 tiket penumpang yang dikembalikan, sedangkan pada 1 Juli 2016 sekitar 3.000-an tiket yang dikembalikan karena seluruh perjalanan kereta di wilayah Daop 9 Jember batal," tuturnya.
Kendati demikian, lanjut dia, antusias masyarakat untuk menggunakan jasa kereta api untuk keperluan mudik dan silaturahmi saat Lebaran masih cukup tinggi karena terbukti pada Sabtu (2/7) tiket kembali terjual dengan jumlah yang normal.
"Masih tingginya minat warga untuk menggunakan jasa kereta api karena semakin meningkatnya pelayanan PT KAI kepada penumpang, apalagi tarif angkutan yang diberikan sangat murah terutama untuk kereta api yang mendapatkan subsidi dari pemerintah yaitu PSO (Public Service Obligation," katanya.
Data di Daop 9 Jember mencatat puncak arus mudik terjadi pada "H-10" Lebaran atau 26 Juni 2016 dengan jumlah penumpang sebanyak 5.060 orang dan pada "H-3" Lebaran atau 3 Juli 2016 sebanyak 4.496 orang.
Sedangkan "H+3" Lebaran atau Minggu (10/7) merupakan puncak arus balik/milir kereta di wilayah daerah operasi setempat dengan jumlah penumpang sebanyak 8.812 orang.
"Jumlah pemudik yang menggunakan jasa transportasi kereta api selama Lebaran 2016 di Daop 9 mengalami kenaikan sebesar 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015," ujarnya.
Krisbiyantoro mengatakan peningkatan puncak arus balik gelombang kedua juga diprediksi terjadi pada Sabtu (16/7) hingga Ahad (17/7) seiring dengan habisnya masa liburan sekolah karena anak-anak sekolah mulai kembali masuk sekolah pada Senin (18/7).