REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya menggenjot kedatangan wisatawan mancanegara, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) juga membidik wisatawan nusantara. Salah satu yang menjadi pasar potensial adalah wisatawan asal ibu kota Jakarta.
Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Mohammad Lalu Faozal menjelaskan, selama ini wisatawan asal DKI Jakarta adalah yang terbesar mengisi pasar wisnus di NTB. Hal itu terlihat dari banyaknya penerbangan langsung dari Jakarta ke Lombok.
"Satu hari ada delapan flight yang terbang dari Jakarta," ujar Faozal saat menyampaikan pemaparannya di Table Top Direct Promotion Lombok Sumbawa, Sabtu (16/7) di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta.
Faozal berharap, dengan adanya direct promotion, pariwisata di NTB semakin meningkat dan penerbangan juga terus terisi. Sebab penerbangan atau konektivitas dalam dunia pariwisata memiliki peran yang sangat besar.
"Kita melihat pergerakan aktivitas ekonomi Indonesia kiblatnya adalah ke Jakarta. Penting bagi kita untuk menjadikan Lombok sebagai branding pariwisata nusantara," kata dia.
Selain Jakarta, tambah Faozal, NTB juga memilih beberapa kota yang dinilai dapat menghadirkan pergerakan wisatawan ke Lombok dan Sumbawa. Kota-kota tersebut adalah Makassar, Sulawesi Selatan yang merupakan pintu gerbang Indonesia Timur, kemudian Surabaya, karena penerbangan ke Lombok yang cukup banyak dan menjadi salah satu pintu gerbang di pulau Jawa.
“Kemudian Yogyakarta yang merupakan kota dengan wisatawan internasional cukup banyak. Mungkin varian Yogya lebih menekankan di budaya, kalau Lombok dan Sumbawa lebih menjual varian alam,” tuturnya.
Faozal melanjutkan, kota berikutnya adalah Batam. Dipilihnya kota tersebut karena merupakan salah satu pintu gerbang dan potensi wisatawan asia dan wisatawan nusantara dari Sumatera.