REPUBLIKA.CO.ID, NICE -- Polisi Prancis kembali menangkap dua orang yang diduga terkait dengan serangan bus di Nice, Ahad (17/7). Sumber yudisial Prancis mengatakan pada Reuters bahwa dua orang tersebut adalah seorang pria dan perempuan.
Ia tidak menyebut identitas mereka lebih detail. Sebelumnya lima orang telah ditangkap termasuk istri pelaku pengendara bus Mohamed Lahouaiej-Bouhlel. Bouhele tewas ditembak polisi saat insiden.
Otoritas mencoba menyelidiki kemungkinan Bouhele melakukan aksi ini sendiri. Pria 31 tahun itu disebut-sebut tidak terkait dengan organisasi mana pun. Tetangganya menggambarkan Bouhlel adalah pengguna narkoba dan seorang yang tidak taat.
Namun ISIS mengklaim serangan pada Kamis tersebut. Pada Jumat, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan 50 korban masih dalam kondisi kritis. Sementara jumlah korban jiwa sedikitnya 84 orang, termasuk bayi berusia enam bulan.
Prancis mendeklarasikan tiga hari berkabung nasional. Tetangga-tetangga pelaku mengatakan Bouhlel adalah seorang pecandu alkohol, pengguna narkoba hingga pria mata keanjang. Ia juga punya catatan kekerasan dalam rumah tangga hingga berpisah dengan istrinya.