REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia pada penjualan eceran Mei 2016 secara tahunan meningkat didasarkan dari Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Mei yang tumbuh 13,5 persen (yoy).
Berdasarkan siaran pers, Senin (18/7), IPR Mei lebih tinggi dari IPR April 2016 yang mencapai 11,2 persen. Pertumbuhan penjualan tertinggi terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 37,0 persen (yoy), terutama didorong oleh penjualan produk elektronik. Sedangkan, pertumbuhan penjualan terendah terjadi pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yakni -18,6 persen (yoy). Secara regional, pertumbuhan penjualan eceran tertinggi terjadi di Bandung sedangkan pertumbuhan terendah terjadi di Banjarmasin.
Pertumbuhan positif penjualan eceran diperkirakan berlanjut pada Juni 2016. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan IPR Juni 2016 yang sebesar 13,5 persen (yoy), sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya. Pertumbuhan penjualan tahunan tertinggi diperkirakan terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi 34,0 persen (yoy), diikuti oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya 19,7 persen (yoy), antara lain didorong oleh penjualan produk perabot rumah tangga.
Survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada Agustus 2016 diperkirakan melambat seiring dengan kembali normalnya permintaan masyarakat setelah Hari Raya Idul Fitri. Indikasi ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 117,2, lebih rendah dari 148,0 pada bulan sebelumnya.