Selasa 19 Jul 2016 19:48 WIB

Empat Harimau Mati karena Kelainan Paru-Paru

Ilustrasi harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Foto: Antara/Maulana Surya
Ilustrasi harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kematian empat ekor harimau di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan atau Kebun Binatang Bukittinggi, Sumatra Barat pada 6 dan 7 Juli 2016 disebabkan sakit dan kelainan paru-paru sejak lahir.

"Saya sudah dapat laporan hasil analisa kematian harimau tersebut. Hasil analisanya, empat harimau itu memang sudah sakit dan menderita kelainan sejak lahir," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di Padang, Selasa.

Menurutnya, empat harimau yang mati itu sudah dibawa ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk diperiksa kemudian di rontgen oleh dokter ahli. "Hasil ronsen tersebut menunjukan adanya kelainan pada paru-paru dan pelemahan pada tubuh hewan tersebut, sehingga mereka tidak bisa lagi tertolong," terangnya.

Ia meminta, kejadian tersebut dijadikan pelajaran untuk ke depan sehingga kejadian serupa agar tidak terulang kembali. "Semua pihak yang bertanggung jawab harus memperhatikan hal ini," ujarnya.

Baca juga, Harimau Sumatra Masuk Perangkap, Warga Heboh.

Untuk keselamatan seluruh hewan yang ada di kebun binatang, mesti dilakukan pengecekan kesehatan secara rutin dan berkala. Sebelumnya Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah I, Margo Utomo membenarkan kematian empat ekor harimau tersebut, yakni dua anak harimau Sumatera berusia enam bulan dan dua harimau dahan.

Pascakematian tersebut, pihaknya akan mengevaluasi secara menyeluruh profesionalitas dari petugas Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan atau Kebun Binatang Bukittinggi tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement