Selasa 19 Jul 2016 20:46 WIB

RSUD Depok Rawat 1.011 Pasien DBD Selama 2016

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ilham
 Seorang anak yang terkena virus Demam Berdarah Dengue (DBD) dirawat di ruangan teratai yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/3).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang anak yang terkena virus Demam Berdarah Dengue (DBD) dirawat di ruangan teratai yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Direktur RSUD Depok, Dewi Damayanti mengungkapkan, sejak Januari 2016, tercatat sudah sebanyak 1.011 pasien yang dirawat karena menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Depok.

"Data yang dikumpulkan dari RSUD Depok, penderita cukup tinggi pada April 2016 yang mencapai 191 penderita," kata Dewi, di RSUD Depok, Selasa (19/7).

Dewi menjelaskan, jumlah itu meningkat dari bulan Desember 2015 lalu yang hanya mencatat 51 penderita DBD. Namun, pada awal tahun jumlah penderita yang dirawat sebanyak 151 orang dan dari jumlah tersebut pasien tidak seluruhnya warga Depok.

"Catatan yang dimiliki, warga Depok yang dirawat di RSUD hingga 31 Januari 2016 hanya 126 orang dan yang dari luar Depok 25 pasien," katanya.

Dewi merinci pada Februari, terjadi peningkatan menjadi 177 penderita dan Maret 179 penderita. Jumlahnya melonjak lagi pada April yang mencapai 191 penderita. "Ini tertinggi dari data yang kami miliki," katanya.

Lanjut dia, sedangkan pada Mei terjadi penurunan menjadi 176 penderita. Jumlah penderita berangsur turun pada Juni yang mencapai 79 orang dan Juli hingga Senin 18 Juli kemarin hanya 57 orang.

"Tingginya penderita DBD biasa terjadi saat musim hujan ketika perkembangbiakan nyamuk Aedes Aigepty cukup banyak. Saat ini curah hujan masih sering terjadi, ini merupakan saat yang rawan karena banyak kubangan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes Aigepty," jelas Dewi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement