REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana Menteri Turki Binali Yildrim mengingatkan adanya aksi balas dendam dan kekerasan setelah gagalnya upaya kudeta yang menargetkan pemerintah.
"Tidak ada yang bisa memiliki perasaan balas dendam. Ini tak bisa diterima di negara yang memiliki aturan hukum," ujar Yildrim. Sebelumnya beredar gambar yang menunjukkan kelompok propemerintah menyerang pendukung kudeta.
Yildrim bersumpah, siapapun yang bertindak melawan hukum akan mendapatkan sanksi tegas. "Saat ini kita butuh persatuan," katanya setelah bertemu dengan pemimpin oposisi CHP.
Turki telah memenjarakan puluhan jenderal, termasuk mantan kepala Angkatan Udara. Dua pilot Turki yang menembak pesawat Rusia dikabarkan turut ditangkap.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membantah jika kudeta ini hanya buatan. Menurutnya, pemerintah tak akan mungkin mengorbankan nyawa rakyat sipil hanya untuk agenda itu.
Baca juga, Kudeta Militer Turki Terkoordinasi Baik dan Hampir Berhasil.