REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Seorang pria kulit hitam asal Florida ditembak polisi pada Senin. Pada Kamis (21/7), media lokal menyebut polisi menembak pria yang bekerja sebagai terapis pengidap autis itu tanpa alasan.
Charles Kinsey mengatakan pada televisi WSVN, ia saat itu sedang menolong pasien yang kabur dari fasilitas tempatnya bekerja. Sebuah video yang direkam ponsel menunjukan Kinsey sudah tiarap dengan tangan terangkat.
Pasiennya saat itu terduduk di jalan memegang truk mainan. Kinsey mengatakan ia saat itu sudah menuruti perintah polisi. "Saya sudah tiarap kenapa tetap menembak saya, pak polisi?" kata Kinsey.
Kepala Polisi North Miami, Neal Cuevas mengatakan polisi menerima panggilan darurat pada Senin. Ada laporan seorang pria mengancam akan menembak dirinya sendiri. Polisi yang datang ke lokasi memerintahkan Kinsey dan pasiennya tiarap.
Video menunjukkan Kinsey melakukan perintah itu sambil mencoba merayu pasiennya. Terdengar Kinsey mengatakan pada polisi ia tidak punya senjata dan pria di sampingnya adalah pasien autis dengan truk mainan.
Namun kemudian seorang polisi menembaknya tiga kali. Peluru menyasar kaki Kinsey. Tidak ada senjata ditemukan. Polisi tidak merilis nama atau identitas lain dari polisi yang menembak Kinsey. Cuevas mengatakan polisi ini sedang diberi cuti.
Departemen Penegak Hukum Florida sedang menyelidiki insiden ini. Dalam sebuah wawancara dengan televisi, Kinsey mengatakan saat itu ia lebih khawatir pada pasiennya. Saat itu ia berpikir selama ia mengangkat tangan, polisi tak akan menembaknya. Namun ternyata ia salah.
Kinsey adalah anggota Circle of Brotherhood, kumpulan pria Amerika-Afrika dan komunitas aktivis di Florida Selatan. "Ini bisa terjadi pada kita semua," kata juru bicara kelompok Circle of Brotherhood Lyle Muhammad pada BBC.
Muhammad mengatakan ada kekhawatiran yang menyebar di kalangan pria kulit hitam di AS. Mereka bisa saja ditembak tanpa provokasi sebelumnya. Penembakan terjadi di tengah hubungan antarras yang memanas di Amerika Serikat.