Sabtu 23 Jul 2016 05:09 WIB

Garda Pemuda Nasdem Ingin Ciptakan Kader Militan

Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem Marti Manurung. 
Foto: ist
Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem Marti Manurung. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem Marti Manurung mengatakan, usia lima tahun organisasi yang dipimpinnya telah melahirkan mutiara yang menjadi penggerak dan motor gerakan perubahan. Dia menyatakan, catatan Garda Pemuda Nasdem mempunyai semangat kebersamaan. 

"Keberlangsungan organisaai bukan karena kehebatan satu atau dua orang atau dibiayai pimpinan. Tapi karena bersama-sama membangun rasa memiliki, memiliki rasa kebersamaan dan kita pemuda membangunnya," ujar Martin dalam perayaan HUT ke-5 Garda Pemuda Nasdem di Energy Building, Jakarta Selatan, Jumat (23/7) malam WIB.

Martin berharap, dalam hari lahir Garda Pemuda Nasdem ini, dapat menciptakan banyak kader yang militan. Guna menghadapi Pemilu 2019 mendatang, Garda Pemuda Nasdem merapatkan barisan untuk memenangkan kursi RI1.

"Pemilu 2019 kurang tiga tahun. Garda Pemuda Nasdem harus terlibat memenangkan pemilu. Lima tahun sudah dilalui. Ke depan ambil posisi dalam gagasan yang dimiliki Partai Nasdem," ujarnya.

Ketua Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan, pemuda harus menjadi pionir perubahan dan perbaikan dari sebuah inkonsistensi elit politik. Seharusnya para elite politik harus melakukan supervisi mengayomi. Tapi, kata dia, ada inkonsistensi yang terjadi.

"Tugas siapa membawa lurus. Yang jelas tugas kita semua. Yang mengatasnamakan anak bangsa. Dan setelah itu siapa yang menjadi pionir? Pionir diharapkan kaum muda. Kalian harus menjadi pionir," ujar Surya.

Surya juga meminta Gerakan Pemuda Nasdem merangkul dan berjalan bersama dengan organisasi sayap partai poitik untuk kepentingan bangsa. "Biarkan elite-elitenya ada perbedaan, tapi itu tidak berlaku pada Pemuda Nasdem dan pemuda-pemuda partai politik lainnya," kata Surya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement