REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pengelola Haji dan Umrah Departemen Agama Abdul Jamil menyatakan tahun ini pengurusan visa bagi jamaah haji di daerah lebih mudah. Karena visa dapat dicetak di mana saja.
Abdul menjelaskan sebelumnya mencetak visa tersentralisir di Kedutaan Arab Saudi. Tahun ini justru pemerintah Indonesia yang mencetaknya. Ketika status visa jamaah haji printed atau sudah dapat dicetak maka visa tersebut bisa dicetak di mana saja. "Bisa di print di Makasar, Riau, Medan, ini untuk memudahkan memperoleh visa di daerah," kata Abdul, Sabtu (23/7).
Menurut Abdul dengan 13 titik embarkasi maka kebijakan ini mempermudah jamaah haji yang berasal dari daerah. Abdul mengatakan persiapan pengurusan visa sampai saat ini masih sesuai jalur.
Abdul menambahkan saat ini prioritasnya masih untuk pengurusan visa kloter awal. Tapi sebagian pronvisi sudah mulai mengurus gelombang kedua yang baru akan dimulai pada 22 Agustus. "Beberapa pronvinsi sudah mulai mengurus gelombang kedua," katanya.
Abdul menjelaskan prosedur pengurusan visa untuk jamaah haji tahun ini. Pemerintah Indonesia harus menjamin kepada Pemerintah Arab saudi untuk mempersiapkan pelayanan konsumsi, transporatasi dan hotel. Abdul mengatakan hal ini disebut pemaketan.
"Secara berangsur-anggusur kami lakukan pemaketan. Kemudian disetujui oleh Kementerian Haji Arab Saudi dan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi lalu ditembuskan di Kedutaan Besar Arab Saudi di sini. Kalau sudah ditembukan ke Kedutaan Besar Arab Saudi di sini dikasih status printed visanya sudah bisa dicetak di mana saja," katanya.