Ahad 24 Jul 2016 20:03 WIB

Lawan Propaganda, Da'i Diminta Punya Kemampuan Akhlak dan Fikih Dakwah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Achmad Syalaby
Ketua DPD Irman Gusman (kanan), berbincang dengan Ketua Umum Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin dalam acara Muktamar III Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (17/7)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua DPD Irman Gusman (kanan), berbincang dengan Ketua Umum Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin dalam acara Muktamar III Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (17/7)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Fenomena terorisme yang seringkali dikaitkan dengan Islam membuat kaum Muslimin semakin tersudut. Terlebih, banyak propaganda semakin menyerang dunia Islam. Karena itu, Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara menekankan betul kemampuan para dai menunjukkan Islam yang sesungguhnya.

Ketua Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara, Muhammad Zaitun Rasmin, mengatakan para dai memang menjadi wajah pertama yang akan menentukan penilaian tentang Islam. Maka itu, ia menegaskan da'i-da'i yang ada harus memiliki dua komponen penting sebagai wajah Islam sebenarnya, yaitu Akhlak dan Fiqh Dakwah.

"Mereka harus memiliki ahlak yang baik dalam menjalani kehidupan, lalu harus menguasai betul syariat Islam atau fiqh dakwah," kata Zaitun kepada Republika.co.id di Bogor, Jawa Barat, Ahad (24/7).

Ia mengungkapkan, dua nilai itu memang ditekankan para dai se-Asia Tenggara yang hadir, untuk diterapkan kepada para dai ke negara masing-masing. Melalui forum ini, lanjut Zaitun, diharapkan para dai bisa memiliki jaringan yang luas, sehingga mampu menjalin silaturahim dan komunikasi secara berkelanjutan.