REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina akan mengadili seorang mantan wakil gubernur provinsi bagian barat daya, Sichuan atas dugaan kasus korupsi termasuk penyuapan dan penyalahgunaan wewenang, badan pemberantasan korupsi Partai Komunis mengatakan pada Selasa (26/7).
Tersangka Li Chengyun diselidiki oleh Komisi Pusat Pemeriksaan Kedisiplinan partai itu pada April. Dalam sebuah pernyataan singkat, komisi mengatakan Li telah mencoba menolak pemeriksaan terhadap dirinya, menggunakan kekuasaannya untuk mencari keuntungan dari orang-orang yang bekerja di sejumlah perusahaan dan menerima suap.
Kasusnya saat ini telah diserahkan kepada pihak berwenang yang berarti dia akan menghadapi pengadilan. Pengadilan dikendalikan oleh partai dan tidak akan menentang tuduhannya.
Li juga telah disingkirkan dari partai itu. Li tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar dan masih belum jelas apakah dia telah memiliki seorang pengacara.
Sichuan, yang terkenal dengan kulinernya yang pedas, muncul sebagai sebuah fokus terhadap tindakan keras Presiden Xi Jinping untuk memberantas korupsi yang mengakar karena lokasi itu merupakan pusat kekuatan Zhou Yongkang, yang pernah menjadi kepala keamanan terkuat negara itu.
Zhou dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun lalu atas kasus korupsi, dan sejumlah rekannya juga telah ditangkap, kebanyakan di Sichuan, dimana dia merupakan kepala Partai Komunis pada 1999 hingga 2002 lalu. Li menghabiskan seluruh masa kerjanya di Sichuan dimana dia menjabat sebagai kepala partai di kota Deyang saat Zhou berkuasa.
Dia diberhentikan dari jabatannya sebagai wakil gubernur pada 2011, dituduh melakukan pelanggaran kedisiplinan, namun dua bulan berikutnya dia ditunjuk sebagai wakil kepala panel perencanaan kebijakan Sichuan. Li terkenal karena dia menangis dalam sebuah konferensi pers di Beijing pada 2008 setelah adanya peristiwa gempa bumi yang menewaskan hampir 70 ribu orang.