REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilihan maju lewat jalur partai politik (parpol) ataupun independen diserahkan ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Jangan sampai perdebatan antara lewat parpol atau independen justru membuat jarak antara kubu parpol atau kawan-kawan yang lebih suka independen.
"Saya pribadi ataupun Hanura sudah sepakat mendukung Ahok untuk menang lewat jalur manapun," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Satuan Pelajar Mahasiswa (Sapma) Hanura M Pradana Indrapura.
Perdebatan antara parpol dan independen hanya akan merugikan kedua belah pihak. "Jadi sekali lagi menurut saya jalur parpol atau independen tidak masalah, yang penting tidak ada yang mendikte kalau memang benar-benar mendukung," kata dia.
Hingga kini Ahok belum memutuskan apakah akan maju melalui jalur perseorangan atau partai politik. Dukungan terhadap Ahok pun mengalir dari berbagai pihak diantaranya Teman Ahok, Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.
Dukungan ketiga partai politik tersebut telah mencukupi syarat bagi Ahok untuk ikut Pilkada DKI Jakarta 2017. Jika digabungkan, ketiga partai tersebut memiliki 24 kursi di DPRD DKI Jakarta. Jumlah kursi di DPRD ini melewati syarat minimal perolehan kursi parpol atau gabungan parpol untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur.