REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Bandung berupaya menggenjot potensi zakat di daerahnya. Zakat dinilai mampu mengatasi berbagai permasalahan ekonomi dan sosial.
Bupati Bandung Dadang Naser menuturkan, dengan total penduduk Kabupaten Bandung yang mencapai 3,5 juta jiwa, tentu potensi zakat yang berasal dari tiap warga bisa menjadi solusi untuk persoalan sosial ekonomi.
"Jika dari 3,5 juta penduduk Kabupaten Bandung memiliki kesadaran dalam berzakat, permasalahan sosial ekonomi akan dapat dipecahkan," ujar dia saat hadir dalam rapat kerja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung belum lama ini.
Tak hanya persoalan sosial ekonomi, menurut Dadang, sektor pendidikan dan kesehatan pun akan mengalami perkembangan jika potensi zakat diberdayakan. Zakat yang produktif, lanjut dia, bakal menunjang kesejahteraan masyarakat karena ada semangat gotong-royong pada prinsip zakat itu.
Karena itu, Dadang meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bandung untuk sadar berzakat. Selain itu, kata dia, zakat juga akan menumbuhkan rasa kemanusiaan dan bisa meningkatkan amalan sosial. "Selain menjadi kewajiban umat muslim, juga sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama," ujar dia.
Selain itu, Dadang juga menyorot ihwal kaderisasi ulama. Menurut dia, perlu ada gerakan kaderisasi ulama di Kabupaten Bandung. Ulama pun harus berwawasan dan berpengetahuan luas. "Kalau perlu, buat pesantren di Sabtu dan Minggu untuk para kader, datangkan narasumber yang kompeten di bidangnya," ujar dia.
Lanjut Dadang, para kader yang dibentuk tentu mesti siap. Selain untuk mengontrol gerakan yang berkembang di kalangan masyarakat, mereka juga berperan untuk mengantisipasi paham-paham yang menyimpang.
"Harus ada kaderisasasi ulama dan satgas khusus atau tim kerja dari MUI. Ini untuk menyisir gerakan-gerakan keagamaan yang menyimpang," tambah dia.
Dadang pun mengimbau kepada seluruh kalangan umat Islam di Kabupaten Bandung, baik itu ormas ataupun lainnya, untuk bersama-sama mewujudkan tatanan masyarakat yang beriman, bertakwa, berpartisipasi dan bekerja keras dalam pembangunan.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bandung Yayan Hasuna Hudaya mengatakan, program prioritas MUI saat ini yakni cepat tanggap terhadap fenomena aktual yang ada di kalangan masyarakat.
"MUI Kabupaten Bandung kali ini, akan lebih peka terhadap hal-hal aktual dan fenomenal yang berkembang di masyarakat dan yang tidak bisa ditangani pemerintah sendiri," ujar dia.
MUI juga berupaya mengantisipasi terorisme, deviasi seksual dan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kehadiran ulama dan umaro harus bersatu demi umat. "Upaya antisipasi terorisme, dan memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak," lanjut dia. (Umar Mukhtar) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT