Kamis 28 Jul 2016 18:24 WIB

Pemilik KTP untuk Ahok: Capek Disia-siain

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Angga Indrawan
Gubernur DKI Jakarta sekaligus Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama(tengah) bersama Teman Ahok dan perwakilan pendukung dari partai politik berfoto saat acara Halal Bihalal bersama Teman Ahok di Posko Teman Ahok, Jakarta, Rabu (27/7).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta sekaligus Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama(tengah) bersama Teman Ahok dan perwakilan pendukung dari partai politik berfoto saat acara Halal Bihalal bersama Teman Ahok di Posko Teman Ahok, Jakarta, Rabu (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teman Ahok sempat mengadakan pengumpulan sejuta KTP dukungan agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa maju sebagai Cagub lewat jalur independen. Namun Ahok kini resmi menyatakan maju lewat jalur partai politik ketimbang independen.

Menanggapi hal itu, salah seorang yang pernah memberi KTP dukungan buat Ahok, Bayu Santoso mengakui adanya kekecewaan. Ia merasa segala jerih payahnya untuk mendukung Ahok sia-sia. Ia menyayangkan sikap Ahok yang memilih jalur parpol.

"Disia-siain yang udah capek keluar tenaga, capek donasiin beli baju, beli marchandise. Kasian juga timnya Teman Ahok yang udah susah payah bangun stand sana-sini kan. kecewanya di situ juga sih," kata pria berusia 28 tahun itu, Kamis (28/7).

Meski kecewa, pekerja swasta itu tetap memandang positif pilihan Ahok. Menurutnya, Ahok mempunyai hak politiknya sendiri yang tak bisa dipengaruhi. "Kecewa sih kecewa. Tapi tetep pandang positif soalnya ya itu udah pilihan hak politik tiap orang kan masing-masing. Kalau memang mendadak berubah kan liat situasi juga. Kita juga enggak bisa langsung kecewa berat gitu. Positif aja dulu," ujarnya.

Diketahui, Ahok menyatakan maju lewat jalur parpol usai pertemuan dengan Teman Ahok dan tiga parpol pengusungnya, yaitu Golkar, Hanura dan Nasdem. Ketiga parpol itu mempunyai 24 kursi di DPRD DKI, sehingga jika berkoalisi dapat mengusung satu nama Cagub. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement