REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah sengaja datang satu mobil dengan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawatisoekarno Putri ke Rapimnas Golkar pada Kamis (28/7) kemarin, untuk melobi dan mencari dukungan di Pilkada DKI Jakarta 2019.
Ahok mengaku kejadian itu hanya kebetulan saja. Ahok mengungkapkan sebelum ke Rapimnas Golkar, ia mengunjungi Jokowi di Istana. Setelah di Istana, Jokowi menyatakan ingin menjemput Mega untuk datang bersama ke Rapimnas Golkar. Alhasil, Ahok pun akhirnya ikut rombongan itu.
"Ya kebetulan saya kemarin diajak Pak Jokowi ke istana ngobrol-ngobrol. Sampai istana, ditanya mau kemana? mau ke Golkar. Saya bilang tadinya sama mau ke Bu Mega sebelum bapak bilang panggil saya. Ya sudah kita antar ke Bu Mega deh, sampai disana, enggak tahunya Bu Mega juga mau ke Golkar," ujarnya di Balai Kota, Jumat (29/7).
Ia menyebut hanya membicarakan hal-hal lucu saja selama semobil dengan Jokowi dan Mega. Selain itu, Ahok juga memberitahu Mega mengenai pilihannya menempuh jalur parpol.
"Ngobrol yang lucu-lucu, ya saya ngomong saja, saya sampaikan bahwa, Bu saya sudah putuskan sama Teman Ahok dan tiga partai, pakai Parpol. Terus PDIP dia bilang, 'kita ada mekanisme'," ujarnya.