REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Sebagian anggota kontingen Indonesia sudah mulai memasuki perkampungan atlet di kota Rio de Janeiro, Brasil, Jumat (29/7), dan menggunakan fasilitas-fasilitas di tempat penginapan resmi peserta Olimpiade 2016, sepekan menjelang dimulainya pesta olahraga sejagat itu.
"Atlet dan ofisial panahan dan atletik sudah masuk perkampungan atlet, kita juga sedang menunggu atlet dari angkat besi," kata ketua kontingen Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari di Rio de Janeiro, Jumat.
Rombongan besar kontingen Indonesia telah bertolak dari Jakarta pada Rabu 27 Juli lalu. Namun sebelumnya sejumlah cabang olahraga sudah lebih dulu berangkat dan melakukan transit sebelum ke Rio de Janeiro. Di antaranya angkat besi sebelum bergabung ke Brazil, melakukan latihan dan pemanasan di Afrika Selatan.
Menurut Oktohari, ketika dihubungi dari Jakarta, fasilitas penginapan bagi para atlet di perkampungan atlet yang terdiri atas sejumlah gedung-gedung bertingkat itu cukup memadai. "Lokasinya pun cukup strategis dan dekat pintu gerbang menuju berbagai venue dan fasilitas lainnya," katanya.
Sejauh ini, tambahnya, tidak ada keluhan mengenai fasilitas dalam perkampungan. Ia berharap selama Olimpiade 5-21 Agustus atlet-atlet Indonesia tidak menemui masalah terkait fasilitas akomodasi tersebut.
Perkampungan atlet Olimpiade 2016 tersebut terletak di area Barra da Tijuca, terdiri atas 31 gedung apartemen. Sekitar 18.000 atlet dan ofisial peserta Olimpiade mendapat tempat di kompleks tersebut.
Namun sebelumnya sejumlah negara sempat mengeluhkan fasilitas tempat penginapan atlet tersebut. Di antaranya kontingen Australia yang sempat menolak masuk dan mengeluhkan banyaknya kebocoran air dalam ruangan di perkampungan atlet itu, kabel-kabel yang masih tanpa pengaman, dan seringnya gangguan listrik.
Keluhan senada juga datang dari kontingen Italia dan Selandia Baru. Panitia sendiri langsung mengerahkan ratusan pekerja untuk memperbaiki sejumlah kerusakan fasilitas di bangunan perkampungan atlet tersebut.