Jumat 29 Jul 2016 17:44 WIB

Sosialisasi Amnesti Pajak di Singapura Disebut Punya Nilai Strategis

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada pejabat eselon I, II dan II Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/7). (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada pejabat eselon I, II dan II Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pajak Yustinus Prastowo menyambut baik rencana Presiden Joko Widodo melakukan sosialisasi pengampunan pajak di Singapura. Menurut Yustinus, ini merupakan langkah strategis untuk menarik minat wajib pajak mengikuti amnesti.

"Punya nilai strategis karena 'sarangnya' memang ada di sana," kata Yustinus kepada Republika.co.id, Jumat (29/7).

Yustinus mengatakan, Singapura memang menjadi tempat banyak orang Indonesia memarkir dananya. Selain itu, tidak sedikit juga orang-orang Indonesia yang tinggal di luar negeri.

‎Meski begitu, Yustinus berharap Presiden dapat memilih cara komunikasi yang tepat saat melakukan sosialisasi tersebut. Jangan sampai, Indonesia terkesan terlalu memohon-mohon.

"Jangan terkesan mengemis, tapi mempersuasi karena Indonesia punya data dan akan tegas," ujarnya.

Pada Kamis (28/7), Jokowi mengungkapkan akan melakukan sosialisasi ke Singapura. Rencana tersebut diungkapkan Jokowi saat memberikan arahan kepada para pejabat Direktorat Jenderal Pajak di Istana Negara.

Jokowi mengatakan akan turun langsung melakukan sosialisasi untuk mengirim pesan bahwa pemerintah sangat serius dengan program amnesti pajak. Selain ke Singapura, Jokowi juga akan melanjutkan sosialisasi ke daerah lainnya di Indonesia.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung belum mau memberikan komentar ketika ditanya tujuan dan kapan Jokowi sosialisasi ke Singapura. "Lihat nanti saja ya," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (29/7).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement