REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Patahan sayap pesawat, yang ditemukan di Tanzania sangat mungkin merupakan bagian dari pesawat Malaysia Airlines yang hilang. Jika hal tersebut benar, maka puing itu menjadi kepepingan kedua pesawat jet tersebut. Patahan sayap pesawat ditemukan di Tanzania itu kini diperiksa di Australia.
"Serpihan pesawat terbaru yang diperiksa itu kemungkinan merupakan bagian dari penerbangan MH370," kata Menteri Infrastruktur dan Perhubungan Darren Chester dalam pernyataannya, Jumat (29/7).
Pesawat MH370 raib pada Maret 2014 bersama seluruh 239 penumpang dan awaknya sesaat setelah lepas landas dari bandar udara Kualalumpur, Malaysia, menuju Beijing di Cina. Penyelidik menyakini seseorang kemungkinan mengubah transponder pesawat dan membelokkan penerbangan itu ribuan kilometer ke arah Samudra Hindia.
"Para ahli akan melanjutkan analisa mereka atas serpihan tersebut untuk memberi penilaian informasi apa yang bisa di peroleh dari benda itu," katanya.
Penyelidik membenarkan serpihan pesawat ditemukan di kepulauan Reunion milik Prancis pada Juli 2015 lalu juga bagian dari pesawat MH370. Mereka mengatakan sejumlah serpihan lain yang juga ditemukan di Mozambik, Afrika Selatan dan Pulau Rodrigues yang masuk ke wilayah Mauritius, adalah bagian dari pesawat yang hilang itu.
Pencarian terhadap pesawat jet Boeing 777 itu sudah dilakukan di Samudra Hinda lebih dari dua tahun yang lalu tetapi tidak ada tanda-tanda keping-keping pesawat yang ditemukan.
Malaysia, Cina dan Australia pekan lalu mengatakan pencarian akan dihentikan apabila tanda-tanda keberadaan pesawat itu tidak ditemukan di sekitar tempat pencarian saat ini.