REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/8). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Najib menyepakati peningkatan kerja sama pada tiga isu utama.
Jokowi mengatakan, salah satu isu yang dibahas adalah mengenai perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI). "Kita menekankan pentingnya kerja sama untuk melindungi tenaga kerja Indonesia yang berada di Malaysia," kata Jokowi menyampaikan hasil pertemuan.
Najib Razak mengaku siap untuk meningkatkan kerja sama perlindungan TKI. "Akan dicari penyelesaian masalah perlindungan tenaga kerja," kata Najib.
Najib menyampaikan, Indonesia dan Malaysia juga akan melakukan pembenahan mengenai penyaluran tenaga kerja. Najib mengatakan, TKI yang ada di Malaysia juga akan didata ulang. "Mengenai peningatkan skill juga dibahas," kata Najib.
Najib menambahkan, segala persoalan mengenai TKI akan dibahas lebih lanjut oleh menteri tenaga kerja masing-masing negara. "Perlu ada tindakan selanjutnya antara menteri tenaga kerja Indonesia dan Malaysia," ucap Najib.
Selain masalah tenaga kerja, Indonesia dan Malaysia juga membahas mengenai penetapan batas wilayah. Presiden Jokowi menyampaikan, kedua negara sepakat untuk lebih mengintensifkan negosiasi dan pertemuan-pertemuan.
Kemudian, Jokowi juga menginginkan adanya peningkatan kerja sama keamanan di perairan Sulu dan sekitarnya. "Indonesia juga mendorong kerja sama trilateral dengan Malaysia dan Filipina terhadap pengamanan perairan Sulu," ucap Jokowi.
Dalam kunjungan kenegaraan PM Najib Razak ini, Indonesia dan Malaysia juga menandatangani dua nota kesepahaman. Pertama mengenai kelapa sawit. Selain itu juga penandatanganan penerapan Asean Banking Integration Framework (ABIF) antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Bank Negara Malaysia (BNM).