Rabu 03 Aug 2016 13:53 WIB

Pemkot Mataram akan Merger Pasar Tradisional

Pasar tradisional
Foto: Musiron
Pasar tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat merencanakan akan melakukan merger terhadap sejumlah pasar tradisional yang lokasinya berdekatan.

Menurut Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, beberapa alasan terhadap rencana merger pasar tradisional ini antara lain agar manajemen, penataan maupun penanganan kebersihan bisa lebih fokus.

"Selain itu, untuk mencegah kemacetan lalu lintas pada setiap titik, apalagi hampir semua pasar tradisional berada di jalan-jalan utama," ujarnya, Rabu (3/8).

Dikatakan, sejumlah pasar yang dinilai dapat dimerger antara lain, Pasar Karang Jasi dengan Pasar Cakranegara, dan Pasar ACC dengan Pasar Kebon Roek. Untuk ujicoba, merger pasar tradisional akan dilakukan pada Pasar ACC dengan Pasar Kebon Roek yang memiliki lokasi berdekan.

Selain itu, saat ini pemerintah kota sedang melakukan persiapan pembangunan pasar Kebon Roek yang akan direlokasi ke kawasan Kebon Talo dengan lahan yang cukup luas. Dengan ketersediaan lahan lebih dari satu hektare diyakini dapat mengakomodasi pedagang di dua pasar tersebut.

"Kondisi dua pasar itu saat ini kurang representatif, jadi kalau kita bisa menyiapkan lahan untuk menggabungkan dua pasar ini akan lebih baik," katanya.

Menurutnya, jika dua pasar tersebut berhasil digabung menjadi satu, dinyakini kemacetan arus lalu lintas di kawasan Ampenan dan Kebon Roek bisa teratasi. Mohan begitu wakil wali kota akrab disapa mengatakan, untuk membangun sebuah pasar tradisional, pemerintah daerah memang belum mampu, akan tetapi paling tidak pemerintah kota telah menyiapkan lahannya.

"Jika lahan sudah kita siapkan, pembangunan fisik akan menjadi tanggung jawab pemerintah," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement