REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Kontras Haris Azhar menilai harus ada tim khusus dan terpadu yang fokus dan berkonsentrasi menindaklanjuti pengakuan Freddy Budiman, terkait keterlibatan aparat penegak hukum dalam bisnis Narkoba. Sebab menurutnya, jika BNN, Polri dan TNI membentuk tim sendiri maka berujung hanya pada pemecatan dan tak transparan.
Haris menilai perlu adanya aksi dari presiden untuk membuat tim khusus yang memang melakukan investigasi ke internal institusi penegak hukum. Tak hanya mengusut, tetapi juga menindak tegas oknum yang terlibat dan mengevaluasi kinerja institusi tersebut.
"Kami menaruh harapan informasi yang kami sampaikan bisa ditindaklanjuti presiden. Dengan membentuk tim independen dibawah kordinasi presiden," ujarnya di Kantornya, Jumat (5/8).
Haris mengatakan harusnya pemerintah bisa menengahi laporan warga ini. Karena praktik praktik korup dan keterlibatan aparat dalam jaringan narkotika memang benar benar ada.
Ia menilai jika pemerintah memang mempunyai komitmen untuk memberantas Narkoba maka semestinya negara bisa hadir dan mau mengusut laporan masyarakat. Haris juga meminta pemerintah, dibawah presiden bisa transparan dalam hal ini.
"Saya ingin mengatakan negara sifatnya lebih konsolidatif. BNN bikin sendiri, TNI dan Polri bikin sendiri. Daripada sendiri sendiri ujungnya pemecatan. Itu enggak menjawab gurita modus. Ini di konsolidasikan saja," katanya.