REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang pada Sabtu (6/8) menandai peringatan 71 tahun Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima. Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui mendesak para pemimpin dunia mengikuti jejak Presiden Barack Obama mengunjungi Hiroshima dan akhirnya membersihkan dunia dari senjata nuklir.
Lonceng perdamaian dibunyikan pada Jumat (5/8), pukul 08.15 waktu setempat. Tepat pada saat itu 71 tahun lalu pesawat perang AS menjatuhkan bom. Sekitar 50 ribu peserta termasuk para korban selamat dan pejabat mengheningkan cipta pada upacara yang digelar di kota tersebut.
Obama tahun ini menjadi presiden AS pertama yang mengunjungi Hiroshima. Ia mendesak negara-negara yang memiliki kekuatan nuklir, termasuk negaranya sendiri, untuk memiliki keberanian menyingkirkan ketakutan dan menuju dunia tanpa senjata nuklir. "Kata-kata presiden (Obama) menunjukkan ia tersentuh oleh semangat Hiroshima yang menolak menerima 'kejahatan mutlak'," kata Matsui mengacu pada senjata nuklir.
Ia menyatakan sekali lagi mendesak para pemimpin dari semua negara untuk mengunjungi kota di mana bom itu dijatuhkan. Kunjungan itu menurutnya pasti akan mengingatkan realitas mengenai akibat bom atom pada setiap orang.
Pada upacara tersebut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga menyuarakan hal serupa. Ia berjanji akan berupaya memperjuangkan dunia bebas dari senjata nuklir. "Kita tak harus merasakan pengalaman tragis Hiroshima dan Nagasaki 71 tahun lalu terulang lagi," kata Abe.
http://cms.republika.co.id/news/create
Menurutnya sudah menjadi tanggung jawab semua pihak yang hidup di masa sekarang untuk berupaya membebaskan dunia dari senjata nuklir. Beberapa waktu lalu, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengatakan ia akan mempertimbangkan untuk mengizinkan Jepang dan Korea Selatan mengembangkan senjata nuklir mereka sendiri untuk menghadapi Korea Utara dan Cina. Namun Menteri Pertahanan baru Jepang, Tomomi Inada, mengatakan para Rabu (3/8), ia tak percaya Jepang harus mempertimbangkan memiliki senjata nuklir.
Pada 6 Agustus 1945, pasukan Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima. Serangan tersebut menewaskan ribuan orang secara langsung dan 140 ribu orang pada akhir tahun. Pasukan Jepang kemudian menjatuhkan bom atom lain di kota Nagasaki, Jepang, pada 9 Agustus. Jepang kemudian menyerah enam hari kemudian.