REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Cillian Murphy menyebut tokoh J Robert Oppenheimer yang diperankannya dalam film Oppenheimer sebagai sosok yang "naif". Sebab, tokoh yang dikenal sebagai Bapak Bom Atom tersebut mengira bahwa dia bisa mengakhiri "semua perang" dengan menciptakan bom atom.
Murphy melakukan banyak penelitian dan diet ketat selama berbulan-bulan demi mendalami perannya sebagai Oppenheimer. Upaya itu dilakukan sebagai persiapan untuk berperan menjadi ilmuwan fisika dalam blockbuster Oppenheimer karya sutradara Christopher Nolan.
Oppenheimer diketahui pernah bertahan hidup dengan minuman keras. Ia merasakan penderitaan yang "kontradiktif" dan "kompleks" setelah membuat bom atom.
"Saya pikir dia percaya itu akan menjadi senjata untuk mengakhiri semua perang. Dia berpikir bahwa (memiliki bom) akan memotivasi negara-negara untuk membentuk semacam pemerintahan dunia nuklir," kata Murphy kepada NME, dikutip dari Ace Showbiz, Selasa (8/8/2023).
"Dia naif. Christhoper (Nolan) mengungkapkan pesan ini dengan luar biasa. Kami berbicara tentang alur cerita Oppenheimer dan dia berkata, 'Kamu tahu, dia menari di antara tetesan hujan secara moral.' Itu membuka sesuatu dalam pikiran saya ketika saya sedang mempersiapkan diri,” ujar Murphy.
Sosok Oppenheimer diketahui menyelesaikan pembuatan bom atom untuk Pemerintah AS, dua di antaranya dijatuhkan di kota-kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki pada 1945, dan menewaskan sekitar 220 ribu orang. Dia menghabiskan sisa hidupnya dengan berkampanye tentang pengurangan senjata dan merasa muak dengan senjata yang dia sebut "gawai".
Riset Murphy lainnya, yaitu dengan membaca Bhagavad Gita, teks agama Hindu setebal 700 halaman. Kitab itulah yang dikutip Oppenheimer ketika dia berkata, "Sekarang saya menjadi Kematian, perusak dunia".