REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis François Hollande menyampaikan belasungkawa terhadap korban ledakan bar di Rouen, Normandia, Prancis, Sabtu (6/8) pagi. Insiden yang memicu kebakaran mematikan itu menewaskan 13 orang dan melukai sejumlah lainnya.
"Saya mengungkapkan duka mendalam dan solidaritas kepada keluarga korban," tutur Hollande lewat kicauan di media sosial Twitter.
Pemerintah menyiratkan bahwa ledakan tersebut merupakan kecelakaan yang tak disengaja. Media lokal melaporkan, para korban berusia antara 18 dan 25 tahun dan ada pesta ulang tahun yang berlangsung di bar Le Cuba Libre yang terletak di Avenue Jacques Cartier tersebut.
Pejabat setempat Laurent Labadie, yang berada di lokasi kebakaran, mengatakan insiden tersebut terjadi tidak disengaja. Satu sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan bahwa lilin di kue ulang tahun mungkin telah memicu kobaran api.
Seorang saksi mengatakan kepada CNN bahwa jalan utama diblokir dengan perimeter keamanan usai kejadian. Sebanyak 15 truk pemadam kebakaran dan beberapa kendaraan polisi juga terparkir di sekitar bar itu.
Prancis telah memberlakukan kondisi siaga setelah beberapa serangan teror yang fatal. Selain serangan bom pada November 2015, terdapat insiden pembunuhan terhadap seorang pendeta di Rouen dan teror pada perayaan Hari Bastille 14 Juli yang menewaskan sedikitnya 85 orang.