Selasa 09 Aug 2016 18:45 WIB

Full Day School Bagus, Ini Syaratnya

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Teguh Firmansyah
Anak membawa tas sekolah. (ilustrasi)
Foto: www.dengarlahnuranimu.blogspot.com
Anak membawa tas sekolah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Indra Charismiaji mengatakan, sebetulnya tujuan full day school atau sekolah sehari penuh itu baik. Tujuannya antara lain anak-anak akan lebih termonitor kegiatannya dan tak nongkrong sembarang, apalagi tawuran.

"Saya pribadi sangat setuju dengan full day school. Ini akan sangat memudahkan bagi keluarga indonesia terutama di perkotaan yang kedua orang tuanya bekerja, jadi anak-anak bisa berada di rumah bersamaan dengan orang tua," katanya, Selasa, (9/8).

Hal yang harus disiapkan oleh Kemendikbud  adalah kegiatan selama di sekolah. "Saya sangat menolak kalau isinya hanya menambah jam pelajaran."

Ekstrakurikuler yang diberikan untuk tambahan jam di sekolah antara lain olah raga, organisasi, kesenian, kewirausahaan, bermain. Anak justru harus dibuat lelah dalam arti melepaskan energi asalkan diarahkan yang positif.

Konsep full day school, terang Charismiaji, sudah dilakukan di Amerika dan negara-negara barat. Hanya Finlandia yang tidak memberlakukan hal itu.  "Orang-orang barat bapak dan ibunya  biasanya kerja. Kalau anak pulang lebih awal akan bingung ngurusnya."

Sebab di Amerika anak usia di bawah 12 tahun harus ditunggui orang dewasa kalau di rumah. Tak boleh dibiarkan sendirian.

Baca juga, Mendikbud Koreksi Pengertian Full Day School. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement