REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY K Baskara Aji mengatakan DI Yogyakarta siap menjadi pilot project program full day school atau sekolah sehari penuh. Dia mengatakan sebelum sekolah sehari penuh diberlakukan di semua sekolah, DIY siap membantu bila menjadi percontohan.
"Di DIY sudah ada beberapa sekolah yang menyelenggarakan full day school. Seperti SD Olifant, SD Tumbuh, SD Muhammadiyah Sapen dan lain-lain. Jadi sebelum kebijakan sekolah full day diterapkan, DIY siap membantu," kata lelaki yang akrab disapa Aji kepada wartawan, di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Rabu (10/8).
Menurut Aji, sekolah sehari penuh hanya cocok untuk beberapa sekolah terutama yang di perkotaan. Kalau sekolah di pelosok persoalannya di fasilitas dan Sumber Daya Manusia. Dari sisi kelengkapan sarana dan prasarana untuk program dan guru di perkotaan menurut dia juga sudah ada yang memadai.
Namun kalau sekolah di pelosok ada persoalan fasilitas dan SDM. Belum lagi nanti anak akan kemalaman pulang sampai ke rumah karena rumah dan sekolah jaraknya jauh. "Sehingga ide tersebut perlu dikaji dulu dan penerapannya seperti apa," ujarnya.
Dia mengaku sampai hari ini belum diberitahu oleh pemerintah pusat soal wacana tentang sekolah sehari penuh. "Tetapi saya sudah telpon ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menanyatakan tentang hal itu, katanya akan dilakukan pengkajian dulu," jelas Aji.
Lebih lanjut dia mengungkapkan sekolah sehari penuh cocok diberlakukan di perkotaan terutama di sekolah yang fasilitasnya lengkap. Seperti sarana untuk olah raga, kesenian, laboratorium untuk ilmu pengetahuan serta guru yang cukup. "Kalaupun hal itu akan diterapkan, di sekolah yang sudah melaksanakan full day school akan kami sempurnakan programnya sesuai dengan hasil kajian," ujarnya.
Menurut Aji, dalam sekolah sehari penuh bila ada tambahan waktu, isinya tidak boleh pelajaran. Melainkan harus diisi dengan seni budaya, pramuka, olahraga beladiri serta kreativiitas lainnya. Karena tujuannya untuk pengembangan karakter anak, sehingga materinya lebih kepada pengembangan karakter.