REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yusril Ihza Mahendra kembali mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang enggan cuti kampanye ketika bersaing sebagai calon gubernur di Pilkada DKI mendatang.
Menurut Yusril Ahok seharusnya berani bertarung secara kesatria, jujur dan adil serta menjauhkan diri dari niat buruk untuk memanfaatkan jabatan.
"Alasan Pak Ahok, dia minta cuti dihapuskan karena sedang bahas APBD adalah akal-akalan, yang tidak punya basis alasan konstitusional," kata Yusril lewat akun twitternya, @Yusrilihza_Mhd, Jumat (12/8).
Padahal menurutnya, cuti kampanye bagi calon pejawat yang kembali mencalonkan diri di Pilkada merupakan bagian agar keadilan dapat ditegakkan. Sebab calon pejawat yang tidak cuti atau berhenti sangat potensial menyalahgunakan kekuasaan untuk curang dalam pilkada.
Ia pun mengajak warga DKI untuk mendukung proses pilkada DKI yang jujur dan adil serta bersih, terutama dari segala kecurangan dan pemanfaatan jabatan.